IP Address

.

Monday, October 29, 2012

Indonesia Harus Puas Diperingkat Empat

Tim Indonesia kembali harus menelan pil pahit. Usai tunduk 1-3 dari China, kini giliran indonesia harus merelakan posisi ketiga untuk korea, setelah tunduk 0-3 dari korea diperebutan posisi ketiga dan keempat.
 
Dalam pertandingan perebutan posisi ketiga dan keempat yang dilangsungkan di di Chiba Port Arena, Chiba, Jepang  Minggu (28/10/2012)  siang tadi. Edi Subaktiar/Arya Maulana Aldiartama, tak dapat membendung permainan dari Sol Kyu Choi/Se Woong Park, dan akhirnya menyerah dengan dua set 21-14 21-11. Indonesia pun tertinggal 0-1. Di luar dugaan Arya/Edi harus kalah dari Choi/Park, pasalnya pada pagelaran Kejuaraan Asia Junior, pasangan korea ini sempat dikalahkan Alfian Eko/Kevin Sanjaya.

Di partai kedua, partai yang mempertemukan Hanna Ramadini dan Jang Mi Lee sangat menarik. Partai yang mengulang pertemuan pada Asia Junior ini menjadi partai balas dendam Jang Mi Lee. Hanna pada Kejuaraan Asia kemarin menang tiga set, sekarang harus tunduk dalam tiga set 21-16 17-21 17-21 atas Jang Mi Lee. Indonesia pun semakin ketar-ketir karena telah tertinggal 0-2.

Harapan Indonesia menjaga asa pupus sudah, Panji Akbar Sudrajat gagal membuka partai keempat, usai ditaklukan  Hyuk Jin Jeon dalam dua set 19-21 8-21.
 
Dengan hasil ini Indonesia harus puas mendapat posisi keempat di kejuaraan beregu junior dunia, meski kalah hasil ini tidak buruk karena ditempatkan di unggulan keempat dengan mencapai prestasi peringkat empat. Indonesia pun memperbaiki peringkat dari tahun lalu dari peringkat tujuh menjadi peringkat empat.

Friday, October 26, 2012

Apa itu Decompression Sickness?



Decompression sickness sendiri dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe I (sederhana) untuk gejala yang hanya melibatkan kulit dan sistem persendian, serta tipe II (serius) untuk gejala dimana organ-organ lainnya (seperti sistem saraf pusat) yang terlibat. Gejala yang timbul pada tipe I biasanya menimbulkan rasa nyeri pada persendian, sakit kepala, gatal-gatal di kulit, sedangkan pada tipe II gejalanya bisa lebih serius meliputi kelumpuhan, kehilangan kesadaran (pingsan), mati rasa, masalah jantung, gangguan pada telinga, bahkan kematian. Cara pencegahan paling efektif yang dapat dilakukan adalah pada saat penyelaman tidak terlalu cepat naik ke permukaan. Hal ini bertujuan untuk membiarkan tubuh beradaptasi dan menetralisir kandungan nitrogen dalam darah. Apabila terjadi decompression sickness pada seseorang, pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah pengobatan oksigen 100%. Pengobatan oksigen 100% dimaksudkan agar dapat memberikan konsentrasi tinggi oksigen sehingga persediaan oksigen dalam tubuh tetap terjaga. Insiden decompression sickness ini sendiri jarang terjadi dan diperkirakan hanya 2,8 kasus per 10.000 penyelaman dengan risiko 2,6 kali lebih besar untuk laki-laki daripada perempuan. Decompression sickness mempengaruhi sekitar 1.000 penyelam AS per tahun.

Sumber :